Berdagang bukan pekerjaan hina.......
Kalimat itu yang terpatri sejak saya
duduk di bangku SD, kelas 4 sd
becak gorga sudah biasa aku naiki
sekedar membeli garam dan barang-
barang kelengkapan toko orang tua
saya. Setiap sore anak sepantaran
saya, sedang asyik bermain gundu,
dan berburu jangkrik, Namun saya
harus berangkat ke grosir dengan
selembar kertas rokok dengan
serentetan catatan kebutuhan toko
meluncur dengan becak bapak tua
untuk belanja,kegiatan ini saya
lakukan terus menerus hingga lulus
SMP.

Menginjak di bangku SMA saya
harus meninggalkan kampung
halaman ke perantauan, hidup
dengan saudara ipar dengan 8
saudara dalam 1 atap. Bayangan
kehidupan untuk lebih baik seakan
sirna melihat realita, untuk menopang
biaya sekolah dan kehidupan,
sepulang sekolah kami bergotong
royong membuat es lilin untuk
dititipkan ke warung-warung di pulau
itu. Masa itu terlewati dengan penuh
kenangan dan pengalaman ngojek
disaat mengambil uang tagihan
dimalam hari, sambil melepaskan
kepenatan ditepian dermaga di pulau
itu.
Selepas di bangku SMA saya
mengadu nasib ke ibu kota sembari
menjual majalah dari seorang kakak
kelas untuk membantu membiayai
kuliah di perguruan tinggi. Sehari
setelah wisuda saya mendapatkan
panggilan kerja di sebuah
perusahaan yang sangat bonafit,
namun sayang perusahaan tersebut
menghalalkan yang haram. Masuk
keperusahaan yang ke dua di
perusahaan yang rentan dengan
penipuan dan pemalsuan.

Saya
memutuskan ikut proyek
pemerintahan, 2 kali di lingkungan
mega proyek yang di danai pemerinta
2 kali pula saya harus mengundurkan
diri karena rentan dengan manipulasi
data dan korupsi dana.
Dalam sebuah persimpangan
kenyataan hidup saya bertanya pada
diri saya dan memutuskan untuk
berdagang minuman dan makanan.
Dengan suport dari istri, saya
manjalaninya hingga kini dan kami
patut bersyukur kepada ALLAH SWT,
kami bisa tenang dengan berdagang.

Namun kadang gunjingan muncul
silih berganti dari kanan dan kiri,
mereka selalu menanyakan gelar
Sarjana yang kami raih di
kemanakan ? hingga menjalini hidup
atau mencari rezeki dengan jalan
berdagang makanan yang Hallal dan
Toyib. Serendah itukah pekerjaan
berdagang...?

Joko Hendri Suyono


Previous
This is the oldest page
Terima kasih sudah berkomentar